Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani (IDN Times/Sachril Agustin)
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengingatkan Giring agar tak menyampaikan pendapat yang menimbulkan narasi kebencian. Ia meminta agar semua politikus belajar dari pengalama Pemilu 2014 dan 2019.
"Dalam membangun kontestasi politik seyogyanya parpol (partai politik) menggunakan narasi yang tidak menimbulkan ruang kebencian atau menabuh genderang keterbelahan (atau) segregasi masyarakat. Saya kira kita perlu belajar apa yang kita lihat sebelum, selama proses dan sesudah Pilpres 2014 dan 2019," ujar Arsul Sani saat dihubungi, Rabu (22/9/2021).
Dia menambahkan, narasi Giring ke Anies tak seperti nama PSI, yakni solidaritas. Arsul mengatakan, ucapan Giring ke Anies ini memungkinkan rakyat terpecah belah lagi.
"Narasi yang disampaikan oleh Giring kontradiksi dengan nama partainya, Partai Solidaritas Indonesia. Apa yang disampaikannya tidak membangun solidaritas, tapi justru ingin membuka kembali ruang kebencian dan keterbelahan," ucapnya.
Ia mengingatkan kritik bukan seperti membenci. Seorang politikus di sebuah parpol, kata dia, harus menjaga etikanya saat berbicara atau menyampaikan pendapat.
"Karenanya diksi seperti pembohong bisa diganti dengan orang yang tidak menepati janjinya," kata Arsul.