Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Teatrika Putri

Laporan Sandra Ratnasari

Jakarta, IDN Times - Dalam dua bulan berturut-turut, Jakarta diwarnai sejumlah kecelakaan konstruksi bangunan. Kecelakaan tersebut di antaranya ambruknya selasar Gedung 2 Bursa Efek Jakarta, ambruknya box girder proyek LRT di Kayu Putih, ambruknya proyek Apartemen Pakubuwono Spring, dan ambruknya box girder Double Double Track (DDT) di Matraman, Jakarta Timur. 

Kecelakaan konstruksi jalur kereta layang ini cukup menarik perhatian. Millennials sudah tahu mengapa konstruksi ini rawan kecelakaan? Berikut beberapa fakta tentang box girder seperti dikutip dari berbagai sumber Minggu (4/2): 

1. Konstruksi rumit di dalam beton box girder

Default Image IDN

Di satu sisi, kecanggihan konstruksi mempermudah pekerjaan. Box girder adalah konstruksi beton berongga yang dinilai lebih kuat dibanding bentuk konstruksi I atau H. Di dalam box girder, tersusun konstruksi baja, besi, aluminium, dan beton pre-stressed yang membuat kekuatannya maksimal.

2. Box girder diciptakan pada 1830

Editorial Team

Tonton lebih seru di