Jakarta, IDN Times - Sejumlah tokoh masyarakat sipil mendesak agar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) segera melepas pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens. Apalagi Kapten Philip sudah ditawan selama satu tahun oleh kelompok yang memiliki agenda untuk memerdekakan Papua tersebut.
"Tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, akademisi serta pegiat masyarakat sipil menyerukan pelepasan Saudara Mehrtens dengan segera, tanpa syarat, dalam keadaan sehat dan secara damai," ujar mereka di dalam keterangan tertulis, Rabu (7/2/2024).
Ada sekitar 10 tokoh masyarakat sipil yang menyerukan agar Kapten Philip segera dibebaskan. Mereka mulai dari istri Presiden Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman, Franz Magnis Suseno, Alissa Wahid, Usman Hamid hingga Gufron Mabruri. IDN Times telah mengonfirmasi kepada Alissa dan Gufron tentang seruan tertulis. Keduanya mengakui membuat seruan agar Kapten Philips bisa segera dibebaskan.
"Kami percaya Saudara Mehrtens mengalami ketidaknyamanan selama setahun ini. Keluarganya pun mengalami kesedihan, kesusahan, dan kerinduan yang mendalam," kata para tokoh tersebut.
Di sisi lain, mereka memahami dan menghormati perjuangan yang dilakukan oleh warga di Papua. Khususnya agar Hak-Hak Asasi Manusia (HAM) dihormati, dimajukan dan dilindungi. Mereka juga menghargai suara dari kelompok pro-kemerdekaan yang menyadari pentingnya menghormati hukum yang selama ini melarang penyanderaan.
"Maka, melalui seruan ini, dengan segala hormat pada perjuangan saudara-saudara di Papua dan solidaritas kami pada penderitaan saudara-saudara di Papua, kami meminta saudara Egianus Kogoya dan saudara-saudara di Papua agar membebaskan Saudara Mehrtens dalam keadaan sehat dan secara damai," tutur mereka lagi.