Jakarta, IDN Times - Laksamana Yudo Margono akhirnya resmi dilantik oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Negara pada Senin, (19/12/2022) menjadi Panglima TNI. Momen ini sudah ditunggu oleh Yudo sejak 2021 lalu. Namun, Jokowi memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Yudo terlihat sudah tiba dengan mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) berwarna putih khas TNI AL sejak pukul 11:00 WIB lalu. Momen pelantikan Yudo tidak bersamaan dengan pengisian posisi jenderal bintang tiga di TNI AL untuk mengisi kursi KSAL.
Meski begitu, Yudo menjabat Panglima TNI kurang dari satu tahun. Sebab, pada akhir 2023, ia bakal memasuki masa pensiun.
Sederet pekerjaan rumah pun sudah menanti Yudo usai resmi memegang tampuk Panglima TNI. Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Ali Abbas mendorong agar Yudo memperkuat interoperabilitas dan penggunaan kekuatan gabungan TNI. Menurut, Anton, dengan begitu TNI selalu siap dengan adanya ancaman yang semakin menguat hingga dinamika sengketa.
Salah satu yang sempat menjadi sorotan yakni masih seringnya kapal-kapal asing wara-wiri di perairan Laut Natuna Utara. Sehingga, nelayan lokal merasa terintimidasi dengan ukuran kapal asing yang lebih besar.
Yudo sempat memimpin operasi untuk mengusir kapal-kapal China yang menangkap ikan secara ilegal di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Saat menjabat Pangkogabwilhan I, Yudo menyebut operasi itu diteruskan hingga batas waktu tidak tentu.
Selain itu, Anton turut memberikan masukan lain terkait pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan oleh Yudo selama menjabat Panglima TNI. Apa saja pekerjaan rumah tersebut?