Cara Pramono Anung hadapi polusi udara (IDN Times/Fadhliansyah)
Sementara itu, Pramono Anung mengatakan sumber polusi di Jakarta pada dasarnya ada tiga secara prinsip. Pertama adalah cemaran industri karena pembangkit listrik tenaga batubara yang ada di sekitar Jakarta.
"Sekarang ini ada 16 PLTU di Jakarta, kemudian tadi disebutkan pembakaran sampah, dan yang terakhir adalah emisi kendaraan karena pemakaian sulfur yang berlebihan," kata Pramono Anung.
Ia memberi contoh ketika KTT Asean, di mana Luhut Binsar Pandjaitan diminta oleh Presiden RI untuk mengatur selama satu bulan bagaimana caranya agar udara bisa bersih.
"Dibuatlah aturan, semua 16 PLTU yang tadi tidak diperbolehkan menggunakan batubara dan harus menggunakan gas. Kedua, Pertalite, sulfur yang sebelumnya dibebaskan, dilarang. Ketiga, sampah, itu diatur tidak boleh orang sembarangan kemudian membakar sampah, terutama sampah industri. Tetapi kembali, begitu KTT ASEAN-nya selesai, orang hidupnya merasa normal lagi. Udaranya balik lagi (polusi) setelah seminggu," jelas Pramono Anung.
Calon gubernur nomor urut 03 tersebut juga mengatakan contoh terbaik untuk pengurangan polusi udara ialah Beijing. Sebelumnya industri di sekitar Beijing menggunakan batu bara. Namun diputuskan oleh pemerintah Beijing, industri harus menggunakan renewable energy.
"Mobil pun harus pakai mobil hybrid atau mobil listrik. Gak sampai tujuh tahun, Beijing sekarang menjadi salah satu kota yang bersih. Jadi artinya apa, memang harus ada pemaksaan untuk itu," katanya.