Jakarta, IDN Times - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang memperingatkan bahwa semua kadernya adalah petugas partai menjadi sorotan publik. Apalagi pernyataan bernada peringatan itu disampaikan tak lama usai terjadi panas dingin hubungan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Dalam acara webinar peresmian 23 kantor cabang baru PDI Perjuangan, Mega tegas mengatakan, sebagai kader maka harus bersedia nurut apa instruksi partai.
"Kalau tidak mau jadi petugas partai, saya gak ngomongin lagi anggota partai, petugas partai, artinya yang diberi tugas oleh partai, out!" kata Mega dengan tegas pada Minggu, 30 Mei 2021 lalu.
Publik pun menduga-duga kepada siapa pernyataan itu ditujukan. Sebab, rekam jejak Mega menunjukkan pernyataan yang disampaikan terbuka ke publik selalu memiliki konteks.
Menurut politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, sindiran Mega itu tidak ditujukan semata-mata ke Ganjar sebagai kader. Pernyataan itu ditujukan umum ke semua kader PDIP.
"Saya tidak melihat itu pernyataan yang secara khusus (ditujukan ke Ganjar), tapi kalau ada yang merasa itu ditujukan ke dirinya maka dia harus melakukan perbaikan, karena itu diatur. Secara normatif setiap kader kan memang petugas partai," ungkap Andreas ketika berbicara di stasiun Kompas TV pada Senin, 31 Mei 2021 lalu.
"Menurut kami di PDIP, pernyataan itu hal yang biasa. Karena kan selain sebagai ketua umum, dia kan juga adalah ibu," tutur dia lagi.
Lantas apa tanggapan Ganjar soal sindiran Mega yang disebut-sebut ditujukan ke dirinya?