Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-14 at 09.17.35.jpeg
Orang tua dan murid saat menunggu acara pembukaan Sekolah Rakyat di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025) (IDN Times/Linna Susanti)

Intinya sih...

  • Sekolah Rakyat Bogor membuka harapan baru bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Kabupaten Bogor.

  • Dewi, seorang wali murid, menaruh harapan besar pada Sekolah Rakyat untuk pendidikan menyeluruh dan karakter anaknya.

  • Sekolah Rakyat menerapkan sistem boarding school sebagai pilihan berat demi masa depan anak, didukung dengan fasilitas lengkap dan komunikasi digital aktif.

Bogor, IDN Times - Ratusan orang tua dan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem menghadiri pembukaan Sekolah Rakyat di Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025) pagi.

Sekolah ini menjadi harapan baru bagi banyak keluarga yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses pendidikan layak.

Pantauan IDN Times menunjukkan banyak calon siswa mengenakan seragam SD seadanya, bahkan terlihat lusuh, usang, dan tak berseragam. 

Namun, semangat mereka tak kalah dengan anak-anak lain. Di tengah suasana aula besar yang terasa asing bagi mereka, siswa tetap berusaha tersenyum dan mengikuti rangkaian acara.

1. Cerita Dewi, anak yatim dan harapan yang tak pernah padam

Orang tua dan murid saat menunggu acara pembukaan Sekolah Rakyat di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025) (IDN Times/Linna Susanti)

Warga Cibuluh, Kota Bogor Utara, Dewi Nurshiyami, 41 tahun, datang sebagai wali dari seorang anak yatim yang ibunya bekerja serabutan. Ia menaruh harapan besar pada Sekolah Rakyat.

"Saya ke sini bawa anak yatim. Qadarullah, sudah ditinggal ayahnya dari kecil. Ibunya kerja bantu-bantu di rumah makan. Jadi saya sebagai perwalian," ujarnya.

Menurut Dewi, alasannya memasukkan anak ke Sekolah Rakyat adalah karena program ini diadakan pemerintah, dan menjamin pendidikan menyeluruh, termasuk pendidikan karakter dan mental.

2. Pilihan berat demi masa depan anak

Orang tua dan murid saat menunggu acara pembukaan Sekolah Rakyat di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025) (IDN Times/Linna Susanti)

Sekolah Rakyat menerapkan sistem boarding school. Bagi banyak orang tua, termasuk Dewi, jadi tantangan tersendiri karena harus berpisah dengan anaknya.

"Kalau kangen sih ya pasti. Namanya biasa 24 jam ada, makan bareng. Tapi tetap dibesarkan hatinya, tetap dikuatkan. Karena ini pilihan terbaik buat anak-anak, demi masa depan," kata Dewi, merasa terharu haru.

Dewi menambahkan pengorbanan ini sepadan dengan cita-cita besar sang anak.

3. Harapan yang diperkuat teknologi

Orang tua dan murid saat menunggu acara pembukaan Sekolah Rakyat di Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025) (IDN Times/Linna Susanti)

Dewi dan wali murid lain sempat meninjau fasilitas Sekolah Rakyat yang terletak di Sentra Terpadu Inten Suweno. Informasi dan dokumentasi juga dibagikan secara aktif lewat grup dan media sosial.

"Sudah pernah lihat juga di Instagram, kan dikasih link-nya. Di-share juga sama pendamping di grup. Kita ada grupnya juga," kata dia.

Dengan kombinasi fasilitas yang lengkap, sistem pendidikan holistik, dan komunikasi digital yang aktif, Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjadi model pendidikan inklusif yang menjangkau mereka yang selama ini terpinggirkan.

Editorial Team