Asrama pekerja migran Indonesia di Malaysia. (IDN Times/Umi Kalsum)
Benny juga menyebut, pemerintah akan terus melakukan perbaikan pelayanan kepada para PMI. Bahkan untuk hal terkait diksi juga menjadi perhatian.
Kata Benny, ini juga termasuk soal paradigma dan istilah klasik yang menjadi warisan masa lalu, seperti TKI, pasar kerja, yang turut membuat masyarakat menjadi merendahkan pekerjaan PMI.
"Saya menyebutkan peluang kerja, bukan pasar kerja. Kenapa begitu banyak calon PMI yang mendaftar mengikuti program G to G, hal ini tidak bisa dilepas dari intensitas sosialisasi yang dilakukan BP2MI. Termasuk penandatanganan MoU yang dilakukan.
"Memang masih ada cara pandang masa silam yang menganggap PMI itu buruk, karena disaat itu maraknya penempatan ilegal PMI. Sekarang telah berubah," kata pimpinan Komite I DPD RI periode 2014-2019 ini.
Selama ini, BP2MI juga disebut tak kehilangan akal untuk melakukan pendekatan dengan stakeholder dalam melakukan pencegahan dan pelindungan terhadap PMI.
"Tidak boleh kita pasrah, karena BP2MI kekurangan anggaran. Yang saya lakukan tiap saat yaitu menunjukkan komitmen bekerja benar-benar melayani PMI. Intinya, negara melalui BP2MI akan terus memperbaiki, memajukan pelayanan kepada PMI. Dalam hal pencegahan dan pelindungan PMI terus kita perkuat," kata Benny.