Menurut Deni, keunggulan Jokowi-Amin atas Prabowo-Sandiaga juga dilihat dari tiga bentuk pengukuran lainnya. Misalnya, jika undecided diprediksi pilihannya, maka elektabilitas Jokowi-Amin diperkirakan antara 56 persen sampai 60,5 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi antara 39,5 sampai 44 persen.
Lalu, dengan pengukuran tidak langsung dengan skala bipolar 0-10 (0=Jokowi-Amin, 10=Prabowo-Sandiaga), elektabilitas Jokowi-Amin 55,7 sampai 58,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 41,2 sampai 44,3 persen.
Kemudian, dalam pengukuran tidak langsung dengan skala unipolar 0-10 (0=pasti tidak akan memilih,10=pasti akan memilih), elektabilitas Jokowi-Amin 55,8 sampai 58,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 41,4 persen sampai 44,2 persen.
Selain itu, lanjut Deni dukungan terhadap Jokowi didasari oleh beberapa faktor, diantaranya kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai presiden, kualitas personal Jokowi, keyakinan atas kemampuan Jokowi, sikap percaya terhadap hoaks tentang Jokowi, kondisi ekonomi, dan keamanan.
"Ketika kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai presiden naik, elektabilitas Jokowi ikut naik. Begitu pun sebaliknya, ketika kepuasan atas kinerja Jokowi turun, elektabilitas Jokowi ikut turun," jelasnya.