Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyindir kelakuan sejumlah partai politik yang sudah buru-buru mendeklarasikan capres yang bakal diusung dalam pemilu 2024. Padahal, pendaftaran capres baru resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhir 2023.
Dua nama tokoh yang diumumkan sebagai capres yakni Anies Baswedan yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat dan Ganjar Pranowo yang diumumkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hasto menyebut NasDem semula bakal mengumumkan capres pilihannya pada 10 November 2022.
Namun, karena ada faktor tertentu, pengumuman capres dimajukan pada 3 Oktober 2022 lalu. Sedangkan, di hari yang sama, PSI resmi mengumumkan Ganjar sebagai capres pilihan mereka.
Sementara, PDIP termasuk partai yang belakangan melakukan safari politik. Hal itu diduga lantaran PDIP sudah percaya diri bisa mencalonkan capres seorang diri dan tak butuh parpol lain untuk berkoalisi.
"Skala prioritas PDI Perjuangan saat ini adalah melakukan dialog-dialog politik dengan tujuan bukan untuk memanaskan kehidupan politik tetapi untuk melihat akar persoalan bangsa saat ini yaitu di bidang perekonomian. Lalu, peningkatan kesejahteraan rakyat, mewujudkan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan. Jadi, hal-hal itu yang didorong mengingat capres dan cawapres masih bulan Oktober 2023. Masih cukup waktu," ungkap Hasto ketika berbicara dalam peringatan HUT ke-77 TNI di Gedung DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Minggu, (9/10/2022).
"Jangan dorong kontestasi yang sepertinya ingin mempercepat pemilu. Padahal, pemilu dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yang ditetapkan oleh KPU. Mari kita bersama-sama berpolitik dengan turun ke bawah," tutur dia lagi.
Lalu, apakah isu capres tak ikut dibahas oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Istana Batu Tulis, Bogor pada 8 Oktober 2022?