Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam acara IMGS 2023, VP Candidates: Powerful in Election, Powerful in Action pada Minggu (26/11/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menanggapi dugaan kebocoran jutaan data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut dia, peristiwa ini merupakan sebuah keteledoran yang dilakukan KPU.

Atas peristiwa ini, Cak Imin menduga adanya upaya yang sistematis oleh sejumlah oknum untuk mengganggu pelaksanaan pemilu.

"Menunjukkan bahwa ada upaya sistematis yang akan mengganggu pemilu," kata Cak Imin di Convention Hall Smesco, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengajak semua pihak untuk mengontrol KPU sebagai penyelenggara pemilu. Dia juga mengajak semua pihak untuk sama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.

"Ya ini menunjukkan keteledoran kita harus kontrol terus KPU, bantu KPU sukseskan pemilu," ujarnya.

1. Bareskrim Polri selidiki kebocoran data pemilih

Dirttipidsiber, Brigadir Jenderal Polisi Adi Vivid Agustiadi Bachtiar (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri tengah mengusut dugaan kebocoran data pemilih tetap (DPT) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang viral belakangan ini.

Kebocoran data itu diketahui setelah pihak Dittipidsiber Bareskrim Polri melalukan patroli siber.

"Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil Patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Bachtiar.

Vivid menjelaskan, temuan dugaan kebocoran data itu juga tengah diselidiki oleh Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Selain itu, Adi Vivid mengatakan koordinasi juga terus dilakukan penyidik dengan KPU soal temuan tersebut.

"Saat ini tim CSIRT sedang berkordinasi langsung dengan KPU untuk berkordinasi sekaligus melakukan penyelidikan," ujarnya.

2. KPU gandeng BSSN, BIN dan Polri dalami peretasan data pemilih

Editorial Team

Tonton lebih seru di