Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut satu, Anies Baswedan menegaskan narasi tentang pilpres digelar dua putaran membutuhkan biaya yang mahal berujung pada matinya demokrasi.
Hal tersebut disampaikannya dalam kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bertajuk "Kumpul Akbar Bersatu Berani Berubah" yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2/2024).
Menanggapi survei adanya upaya penggiringan opini supaya pilpres digelar satu putaran, Anies menjelaskan jika penggiringan opini seperti ini telah dijelaskan dalam studi komparatif politik tentang teori “satu orang, satu suara, satu kali”.
"Itu istilahnya one man one vote one time karena didorong ujungnya sudahlah saudara-saudara semua, seluruh rakyat, gak usah repot-repot, demokrasi mahal pemilu itu, serahkanlah pada kami, kami bereskan itu," kata Anies di JIS.
Anies menjelaskan teori itu sama dengan yang terjadi saat ini. Sejumlah pihak berupaya menggiring opini bahwa pemilu dua putaran butuh biaya yang besar.
"Sama seperti sekarang mahal bung dua putaran itu serahkan saja kepada kami, nanti bereskan semua urusan. Itu menuju pada one man one vote one time," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa 83 persen rakyat Indonesia mendukung Pemilu 2024 digelar satu putaran.
Bahlil menjelaskan, bila pemilu digelar satu putaran maka pemerintah akan menghemat anggaran hingga Rp40 triliun.
“Jadi, kita ingin menghemat uang negara. Kedua, nanti ada puasa dan hari raya, kita hindari puasa dan hari raya politik. Kita mau ibadah yang baik, khusyuk, penuh dengan senyuman. Supaya (Ramadan dan Idul Fitri) ada rekonsiliasi nasional,” ujarnya.