Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI M. Herindra buka suara soal ramainya rencana anggaran jumbo yang sedang dialokasikan oleh Kementerian Pertahanan. Dalam rancangan Peraturan Presiden yang bocor ke publik, Kemenhan diketahui hendak menganggarkan Rp1.760 triliun untuk kepentingan pembelian alutsista. Di dalam dokumen rancangan Perpres setebal delapan halaman itu, dana jumbo tersebut akan diperoleh melalui skema pinjaman luar negeri.
Ketika ditemui media, Herindra tak membantah bila prioritas Kemenhan saat ini membeli alutsista untuk tiga matra yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).
"Banyaklah (alutsista yang hendak dibeli). Dari AU, AL, banyak semua," kata Herindra yang ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan pada Senin, 31 Mei kemarin.
Sedangkan, terkait sistem pembiayaan, Herindra mengatakan, hal tersebut masih sebatas usulan. Realisasinya akan dipikirkan nanti.
"Ya, intinya gini, Kemenhan itu tidak akan (membuat anggaran yang fantastis), anggaran kita selama ini kan 0,8 persen dari GDP (Produk Domestik Bruto). Kita minta itu saja. Gak akan ada kenaikan anggaran secara signifikan. Itu sama saja. Nanti, skemanya saja yang berbeda," tutur dia lagi.
Herindra pun meminta agar publik bersabar terkait dengan skema pembiayaan alutsista. Ia tak menjelaskan dengan gamblang apaka dana sebesar Rp1.760 triliun itu akan diperoleh dengan utang luar negeri.
"Ya, nanti kita lihatlah. Ini kan baru rencana," ujarnya.
Lalu, apa komentar anggota Komisi I mengenai rencana pengadaan alutsista yang membutuhkan anggaran mencapai Rp1.760 triliun?