Ilustrasi ancaman. (IDN Times/Mardya Shakti)
Sebelumnya diberitakan, kasus perundungan dan pelecehan seksual yang menimpa karyawan KPI Pusat, MS, memasuki babak baru. Kini, salah satu terlapor dalam kasus perundungan ini, EO dan RT, berencana melaporkan balik MS ke polisi.
Pengacara RT dan EO, Tegar Putuhena mengatakan, laporan itu dibuat karena MS dianggap menyebarkan identitas kliennya. Nama kliennya tersebar dari siaran pers yang ada.
"Yang terjadi cyber bullying baik kepada klien kami, maupun keluarga dan anak. Itu sudah keterlaluan menurut kami. Kami berpikir dan akan menimbang secara serius untuk melakukan pelaporan balik terhadap si pelapor," ujar Tegar dilansir ANTARA, Senin (6/9/2021).
Tegar mengatakan, siaran pers yang tersebar dengan menyebutkan sejumlah nama terlapor dapat dianggap sebagai pelanggaran UU ITE. Menurutnya, hal itu karena sudah tersebar di grup WhatsApp dan media sosial lainnya.
"Semua unsur-unsur pidana akan kami pelajari, misalnya pertama membuka identitas pribadi secara tanpa hak, itu sudah melanggar UU ITE. Kemudian dari situ disebarluaskan, terjadi 'cyber bullying' terhadap keluarga, foto keluarga disebarkan itu juga akan kita pertimbangkan," ucapnya.
Dalam kasus ini, MS melaporkan lima terlapor, yakni RM alias O, FP, RE alias RT, EO dan CL. Menurutnya, terlapor lain juga tengah mempertimbangkan akan membuat laporan polisi.