Jakarta, IDN Times - Dari daftar 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tak memenuhi syarat (TMS) menjadi Aparatur Sipil Negara, ada satu pejabat setara eselon I yang terancam dipecat. Pejabat tersebut adalah Herry Mulyanto yang merupakan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM). Herry merupakan pejabat KPK dengan pangkat tertinggi yang dinyatakan tak lolos menjadi ASN.
Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI), Sujanarko, membenarkan informasi itu. Bahkan, ia menyebut, Herry dulu pernah ikut memeriksa pelanggaran kode etik Ketua KPK Komjen (Pol) Firli Bahuri ketika masih duduk sebagai Deputi Penindakan di KPK.
"Yang dulu direktur PI (Pengawasan Internal) yang pernah memeriksa (pelanggaran) kode etik (Firli), namanya Herry Mulyanto, sekarang sudah menjadi deputi dan itu masuk ke (daftar) 75 orang," ungkap Sujanarko ketika berbicara di YouTube Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, yang tayang pada 11 Mei 2021 lalu.
Berdasarkan keterangan dari pimpinan KPK pada 2019 lalu, Firli terbukti telah melakukan pelanggaran berat kode etik. Ia terbukti bertemu dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi alias TGB, di Lombok.
Bahkan, pertemuan itu terjadi sebanyak dua kali tanpa ada surat tugas dari pimpinan. Padahal, TGB ketika itu menjadi pihak yang tengah diselidiki oleh komisi antirasuah karena diduga menerima gratifikasi divestasi PT Newmont Nusa Tenggara. Salah satu pihak yang memeriksa Firli adalah Herry.
"Sekarang pemeriksa internalnya jadi korban dan dipecat, karena Firli sudah jadi pimpinan KPK," kata Haris menimpali pernyataan Sujanarko.
Sujanarko yang akrab disapa Koko itu juga masuk ke dalam 75 pegawai yang tak lulus tes ASN. Padahal, Sujanarko pernah mendapat penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 2015. Penghargaan itu diberikan kepada warga negara Indonesia yang dianggap sangat berjasa dan berbakti kepada negara.
Lalu, apa langkah Sujanarko dan 74 pegawai KPK lainnya usai Firli resmi menonaktifkan mereka?