Staf Pribadi: Emosi Ratna Sarumpaet Tak Stabil Sebelum ke Bandung

Jakarta, IDN Times - Staf pribadi Ratna Sarumpaet, Nur Cahaya Nainggolan, dihadirkan sebagai saksi fakta sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong, dengan terdakwa Ratna Sarumpaet, Selasa (7/5).
Dalam kesaksian sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Cahaya menyebutkan, ketika peristiwa terjadi, Ratna dalam kondisi emosional yang tidak stabil.
1. Emosi Ratna disebut tidak stabil
Dalam kesaksiannya, Cahaya menyebut, kondisi Ratna tidak stabil beberapa waktu sebelum peristiwa kebohongan dimulai. Ratna sempat pergi ke Bandung, Jawa Barat, sebelum akhirnya menciptakan cerita dirinya dipukuli hingga mengalami lebam di wajahnya.
“Emosi Ratna sebelum ke Bandung agak tidak stabil,” kata dia.
Sebagai contoh, menurut Cahaya, Ratna tergolong sering marah kepada staf-stafnya yang lain.
2. Ratna disebut depresi dan ingin bunuh diri
Selain itu, dalam persidangan, Cahaya juga mengaku mengetahui Ratna mengonsumsi obat antidepresan sesuai resep dokter. Bahkan, Ratna pernah mengatakan ingin bunuh diri.
“Kadang saya (Ratna) stres, mau bunuh diri,” kata Cahaya, meniru kalimat yang disampaikan Ratna ke padanya kala itu. “Kakak ini macam gak punya Tuhan saja,” Cahaya menimpali ucapan Ratna saat itu.
Cahaya menjelaskan fungsi obat antidepresan yang rutin dikonsumsi Ratna, “Berkaitan dengan obat tadi mungkin mengatasi depresinya kakak (Ratna).” Hal ini diakui Ratna langsung. “Iya benar, seperti yang diceritakan (Cahaya) itu,” kata Ratna mengakuinya ketika ditemui usai sidang.
3. Ratna tak berani keluar kamar usai konferensi pers
Ratna Sarumpaet mengadakan konferensi pers guna mengakui kebohongan pada 3 Oktober 2018.
Cahaya mengaku dirinya dan staf lainnya kala itu mengaku kecewa dan kaget, Ratna tega membohongi mereka.
“Kok tega bohongin kita? Setiap hari ketemu tapi gak bilang?” kata dia.
Menurut Cahaya, setelah konferensi pers kala itu, Ratna tidak berani keluar dari kamar dan banyak menangis.
“Setelah konpers takut keluar kamar. Tapi saya semangati,” kata Cahaya.