Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Dini Purwono mengatakan tagar #Semuabisakena merupakan sebuah narasi negatif yang muncul karena salah persepsi mengenai Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Tagar tersebut beberapa waktu lalu sempat digaungkan sejumlah figur publik dan pegiat media media sosial di berbagai platform.
"Salah satu hashtag yang cukup ramai terkait dengan narasi seputar revisi KUHP itu hashtag semua bisa kena. Dari pengamatan kami, sepertinya narasi negatif ini itu timbul hanya karena adanya salah persepsi," ujar Dini dalam Dialog Publik RUU KUHP yang ditayangkan secara virtual pada Selasa (27/9/2022).