Jakarta, IDN Times - Guna memastikan logistik yang dibutuhkan untuk Pemilu 2019 tetap dalam keadaan baik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah strategi pengiriman ke seluruh daerah.
“Sebenarnya kan kalau dulu itu prosesnya pengadaan logistik ditumpuk hingga akhir semua. Nah, kalau sekarang ini kami mengubahnya, yang awal-awal bisa dikerjakan, kami kerjakan dulu. Nanti dibagian akhir tinggal logistik-logistik yang utama, seperti surat suara dan formulir,” kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, di Gedung KPU, Jakarta, baru-baru ini.
Saat ini, KPU sudah memproduksi kotak suara dan bilik suara. Sementara untuk stempel, hologram, sampul, hingga tinta sudah mulai diproduksi pada 12 Oktober 2018.