Judithya Pitana, Winston Utomo, Sutanto Hartono, dan Raffi Ahmad dalam Fortune Indonesia Summit 2022, The Future of Media. (IDN Time/Siti Nurhaliza)
Sutanto mengatakan, kuncinya ada di konten yang disajikan bukan hanya pada jenis platform yang digunakan.
"Bahwa apapun platformnya, yang paling penting adalah konten, dulu sebagai media konvensional seperti TV kita oligopoli, menguasai platform, konten apapun lari ke TV. Sekarang muncul alternatif platform, kita tidak serta-merta diam saja," katanya.
Untuk menarik minat audiens, Emtek sendiri mempunyai berbagai macam platform, seperti televisi ada SCTV dan Indosiar, dan Vidio.com di sisi digital.
Strategi yang baru saja Emtek hadirkan dengan adanya hak siar sepak Liga Inggris yang bisa diakses penikmat sepakbola dengan berlangganan Vidio.com.
"Kita sadar, platformnya pun kita siapkan multiple, contoh Liga Inggris kita siarkan 3 season ke depan, kalau lihat targetnya ini socio willing to pay. Dulu di TV, tapi ini sekarang bisa menarik ke subscribe (untuk platform digital)," ujar Sutanto.
"Yang paling penting, kita harus bisa menentukan konten apa di platform apa untuk bisa men-deliver ke audiens yang tepat," kata bos Emtek ini.