Jakarta, IDN Times - Pemerintah mengaku khawatir dengan gelombang kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berpotensi membawa virus corona ke Tanah Air. Apalagi jumlah WNI yang kembali banyak datang dari Malaysia.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat memberikan instruksi agar petugas imigrasi di pintu-pintu kedatangan memperketat pemeriksaan kesehatan kepada para PMI.
"Kita juga harus tahu bahwa sekarang ini, setiap hari ada mobilitas tenaga kerja Indonesia yang datang dari Malaysia, pulang mudik. Ini harus dikontrol, ini harus diawasi," kata Jokowi ketika meninjau Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Riau pada (1/4) lalu.
Kekhawatiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan pada periode (1/3) hingga (5/5) sudah ada 185 imported cases dari PMI. Dalam periode tersebut sudah ada 113.704 PMI yang kembali dari berbagai negara.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun terus mengingatkan agar protokol kesehatan dilakukan di titik-titik pintu ketibaan bagi WNI dan keberangkatan dari negara asal. Idealnya, sebelum para PMI masuk maka harusnya dilakukan tes swab dengan PCR.
"Kenapa ini penting sekali? Karena adalah pelapis terakhir untuk detect apakah semua orang ke Indonesia positif atau negatif. Kalau positif, maka segera dipisahkan untuk dirawat agar kemudian virusnya tidak menyebar," kata Retno ketika berbicara di program "Ngobrol Seru" bersama IDN Times yang tayang di daring di IG dan YouTube pada Selasa (12/5).
Sayangnya, menurut Retno tidak semua PMI bisa menjalani tes PCR. Mereka baru menjalani proses itu bila menunjukkan gejala telah terpapar COVID-19. Namun, Retno meminta dilakukan rapid test untuk melihat kondisi antibodi para PMI.
Lalu, bagaimana sejauh ini hasil pendeteksian itu? Berapa banyak jumlah WNI dari luar RI yang telah kembali ke Indonesia?