Jakarta, IDN Times – Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya serta banjir kiriman dari Bogor awal pekan lalu, membawa tantangan besar bagi kepemimpinan baru Ibu Kota jakarta. Baru dua pekan menjabat, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno langsung dihadapkan pada ujian nyata: banjir merendam berbagai kawasan dan menghambat aktivitas warga.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, pada Rabu (5/3/2025), terdapat 4.258 jiwa yang mengungsi akibat banjir di 25 titik pengungsian yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Bahkan Kelurahan Gedong, Jakarta Timur menjadi salah satu wilayah terdampak dengan ketinggian banjir mencapai 300 hingga 500 centimeter (cm) atau lima meter akibat luapan Sungai Ciliwung.
Meski sudah surut namun ancaman banjir masih mengintai Jakarta. BPBD DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada 11 sampai 20 Maret mendatang. Bahkan Jakarta akan dikepung banjir jika curah hujan melebihi 150 mm per hari.
"Peringatan dini, Jakarta Siaga 11-20 Maret 2025. Cuaca ekstrem dan hujan di Jakarta diprediksi meningkat. Jika curah hujan >150mm/hari, kemungkinan banjir akan kembali melanda," tulis BPBD dikutip dari laman media sosial @BPBD DKI Jakarta, Selasa (11/3/2025).