BKKBN menggelar acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting pada Kamis, 25 November 2021. (Dok. BKKBN)
Hasto juga menambahkan bahwa Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi mengizinkan penggunaan anggaran untuk program stunting. Dengan penghargaan ini inovasi-inovasi terbaik bisa tersampaikan ke seluruh wilayah Indonesia sehingga akan diikuti daerah lainnya dengan memanfaatkan kearifan lokal dan berbagai sumber daya alam lokal yang tersedia di masing-masing wilayah.
Seperti salah satu penerima penghargaan yang berasal dari Kabupaten Natuna, kepulauan Riau dengan program Gemar makan ikan sejak 1000 HPK. Program ini memanfaatkan kelebihan ikan sebagai sumber protein hewani yang lebih mudah dicerna bayi usia 6 - 11 bulan dan memiliki zat gizi yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya ini bahkan terbukti mampu menurunkan stunting 1,5 persen di Natuna dalam setahun.
Peran para pemerintah daerah dalam mendukung inovasi-inovasi tersebut pun turut diapresiasi dalam acara ini. Dengan banyaknya dukungan dari para pemerintah daerah, BKKBN optimistis Indonesia bisa mencapai target penurunan angka.
“Saya berharap dengan adanya acara inovasi cegah stunting ini seluruh daerah dapat menjaga inovasi serta memperluas cakupan inovasi yang telah dilakukan. Pada saat ini kurang lebih terdapat 185 aplikasi inovasi yang terdaftar, namun pasti masih ada beberapa inovasi yang belum terdaftarkan," kata Kepala Adinkes M Subuh pada kesempatan yang sama.