Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BKKBN menggelar acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting pada Kamis, 25 November 2021. (Dok. BKKBN)

Jakarta, IDN Times - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menggenjot percepatan penurunan stunting, tidak hanya dengan program-program dari BKKBN sendiri tapi juga berkolaborasi dengan segenap lapisan masyarakat dan pemerintah daerah.

BKKBN pun terus mendorong masyarakat dan seluruh pemerintah daerah menciptakan terobosan dan inovasi demi menurunkan stunting menjadi sebesar 14 persen pada 2024 nanti.  

1. Inovasi akan memantik revolusi perubahan mindset

BKKBN menggelar acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting pada Kamis, 25 November 2021. (Dok. BKKBN)

BKKBN bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) dan The Habibie Institute For Public Policy and Governance (HIPPG) memberikan penghargaan atas inovasi-inovasi masyarakat dalam penanganan stunting melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis (25/11/2021).

Kepala BKKBN Hasto WardoyoInovasi menilai, inovasi tersebut telah terbukti ampuh menurunkan angka stunting di masing-masing wilayah.

Menurutnya, inovasi sangatlah penting penting untuk mempercepat penurunan stunting. Dirinya pun berharap, inovasi ini tidak sekadar mencari pemenang, tetapi kemudian bisa membawa perubahan untuk wilayahnya masing-masing. 

"Maka inovasi akan menghasilkan revolusi perubahan mindset untuk mengubah tatanan dan cara-cara baru untuk menyebarkan informasi secara menyeluruh. Hal ini terbukti karena para bupati semangat menyebarkan inovasi terhadap desa-desa lainnya," ujar Hasto dalam acara Penganugerahan Penghargaan Inovasi Cegah Stunting tersebut.

2. Peran para pemerintah daerah

Editorial Team

Tonton lebih seru di