Plt Ketua Umum PPP Mardiono dalam sesi jumpa pers. (Dok. PPP)
Muchbari menyampaikan, kepemimpinan Mardiono yang menggantikan Ketum PPP sebelumnya, Suharso Monoarfa, justru membawa nasib PPP semakin memburuk.
Padahal, banyak kader PPP berharap partai berlambang kakbah itu bangkit dari keterpurukan di Pemilu 2019. Bukannya membaik, PPP kini gagal lolos ambang batas parlemen.
"Memang kepemimpinan Pak Mardiono sekarang ini PPP sangat-sangat menurun. Pada saat 2019, pada saat turbulensi yang begitu tinggi menghantam PPP, PPP masih bisa bertahan dengan 19 kursi. Itu turbulensinya sudah cukup tinggi banget," kata dia kepada awak media dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2024).
"Pada saat ini yang kami memperkirakan PPP akan bangkit kembali dengan kepemimpinan Pak Mardiono, ternyata malah sebaliknya, kita tidak mampu lolos dalam parliamenteray threshold. Kegagalannya, tidak ada kemampuan Pak Mardiono dalam me-manage partai," sambungnya.