Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto memilih menunggu penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dugaan lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinilai tak wajar. Sebab, menurutnya, penggelembungan suara supaya PSI bisa melenggang ke Senayan baru sebatas tuduhan.
"Kita lihat saja nanti hasil (penghitungan) yang dilakukan oleh KPU. Ini kan masih spekulasi. Meskipun berita-berita itu juga sudah kami dengar," ujar Menko Hadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat pada Selasa (5/3/2024).
"Kalau dugaan itu kan masih perlu pembuktian. Sampai sekarang masih diributkan dan asumsi semata," imbuh mantan Panglima TNI itu.
Kenaikan suara PSI menjadi sorotan lantaran anomalinya yang signifikan. Pada Februari 2024 lalu, suara partai dengan logo mawar itu masih berada di angka 2,55 persen. Namun, memasuki Maret, suara PSI merangkak naik dan kini di 3,12 persen.
Di saat bersamaan, suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) turun. Bila sebelumnya, suara PPP ada di ambang batas aman, namun sempat turun di bawah 4 persen.
Pada hari ini, suaranya kembali di 4,01 persen. Kendati demikian, sempat muncul dugaan suara PPP tersedot ke PSI.
Padahal, menurut pemilik lembaga survei, kenaikan suara parpol sudah mulai stabil dan tidak signifikan lantaran jumlah suara yang masuk telah memasuki angka di atas 50 juta.