Kampanye Akbar PSI Lampung di Lampung Selatan, Jumat (2/2/2024). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, buka suara soal sorotan warganet karena perolehan suara PSI yang dianggap melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Dia menilai itu hal yang wajar.
“Penambahan, termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024).
"Apalagi, hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung, dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," imbuhnya.
Grace mengingatkan perbedaan antara hasil hitung cepat dengan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga terjadi pada partai-partai lain. Ia mencontohkan yang juga memiliki perbedaan angka versi hitung cepat dan rekapitulasi KPU.
Menurut Grace, lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hanya meraih 10,65 persen suara dalam versi hitung cepat, tapi meraih 11,56 persen suara dalam perolehan suara sementara. Sedangkan Partai Gelora hanya meraih 0,88 persen dalam versi hitung cepat, sedangkan hasil rekapitulasi sementara KPU Gelora sudah mendapatkan 1,44 persen.
Adapun berdasarkan laman pemilu2024.kpu.go.id pada Minggu pukul 22.45 WIB, PSI memperoleh 2.403.622 suara atau 3,13 persen di Pileg DPR RI. Sementara, ambang batas parlemen 4 persen, atau dengan kata lain hanya butuh kurang dari 1 persen PSI mendapat tiket menuju kursi DPR RI di Senayan.
Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.