Jakarta, IDN Times - Menjelang pelaksanaan Pemilu pada 17 April mendatang, sekelompok masyarakat mendeklarasikan diri sebagai golongan putih (Golput). Mereka mengaku keputusan untuk tidak memilih salah satu pasangan calon--baik Joko 'Jokowi' Widodo dan Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno--dilatarbelakangi rasa kecewa.
Koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menjadi golput sebagai ekspresi protes karena tak ada pasangan kandidat yang bebas korupsi, tak merampas ruang hidup rakyat, dan tak tersangkut kasus HAM maupun diskriminasi terhadap minoritas.