IDN Times/Muhammad Khadafi
Ribuan mahasiswa Papua pulang ke tanah Papua, diduga karena mengalami teror dan intimidasi. Mereka yang kembali ke Bumi Cendrawasih adalah pemuda yang sedang belajar di berbagai daerah lain.
Kerusuhan di Papua pada Agustus lalu berakar dari tindakan rasialisme di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Surabaya dan tindakan diskriminatif di Malang. Seiring ketegangan yang tak kunjung usai, mahasiswa Papua di berbagai daerah diduga banyak mengalami teror.
Dalam hal ini, bila mahasiswa Papua kembali ke tempat mereka belajar, TNI menyiapkan dua pesawat Hercules untuk mengantarkan mereka ke berbagai daerah tempat mereka belajar.
Hal ini dikatakan oleh Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J Binsar P Sianipar, bahwa Mabes TNI memfasilitasi mahasiswa Papua yang akan kembali ke tempat kuliahnya di berbagai daerah.
"Sebanyak dua pesawat Hercules yang disiapkan oleh Mabes TNI untuk memfasilitasi mahasiswa Papua guna kembali ke daerah kuliahnya masing-masing," kata Binsar di Kota Jayapura, Papua, seperti dilansir Antara, Rabu (12/9).
Binsar menjelaskan kedua pesawat tersebut telah disiapkan di Bandar Udara Frans Kaisepo, Kabupaten Biak Numfor. Hanya menunggu kesiapan mahasiswa untuk kembali ke tempat kuliahnya.
"Sementara kita siapkan dua unit Hercules yang sedang stand by di Biak Numfor dan kapan saja bisa dioperasionalkan tergantung kesiapan mahasiswa, misalnya mau menuju ke wilayah Makasar, Manado, dan sebagainya," kata dia.
Bila kedua pesawat itu kurang untuk membantu, maka sesuai arahan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, akan segera disampaikan ke Mabes TNI untuk menambah armada pesawat.
"Dengan harapan bisa membantu adik-adik mahasiswa menuju ke daerah kuliahnya. Karena yang saya dengar pada Oktober ini biasanya sudah memasuki ujian semester, kan sayang jika hal ini ditinggalkan," ujar dia.