Jakarta, IDN Times - Suharso Monoarfa menegaskan bahwa hingga kini ia masih menjabat sebagai ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu ia sampaikan ketika tiba-tiba hadir dalam bimtek anggota DPRD fraksi PPP se-Indonesia di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa pagi (6/9/2022).
Ketika Suharso masuk dan naik ke atas panggung, sejumlah kader sempat menentang dan meminta ia pergi. Namun, belakangan, Suharso diberi kesempatan untuk berbicara.
Peristiwa itu terekam di dalam video dan diterima oleh IDN Times. Video itu dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani.
Di dalam video itu, disebutkan bahwa keputusan Majelis Partai untuk memberhentikannya dari kursi ketua umum adalah sebuah pelanggaran. Sebab, ia terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi lewat forum Muktamar IX yang digelar pada Desember 2020 lalu.
"Itu tentu pelanggaran seluruh aturan anggaran dasar aturan rumah tangga," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).
Ia kemudian mengajak semua kader untuk bersatu. Apalagi PPP menghadapi tantangan cukup berat jelang pemilu 2024. Maka, Suharso berharap tak ada lagi konflik di internal PPP.
"Kami tak ingin ada konflik lagi. Kami sudah lelah. Pemilu kan sudah semakin dekat dan kita perlu konsolidasi. Bagi kader yang tidak mau konsolidasi, silakan minggir (dari PPP)!" kata dia tegas.
Lalu, apakah artinya Suharso kembali ke kursi ketua umum usai pada pekan lalu diberhentikan oleh majelis partai?