Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (MenkoPolhukam) Mahfud MD di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan (IDN Times/Lia Hutasoit)
Robi mengatakan, Mahfud memperoleh elektabilitas tertinggi karena sepak terjangnya pada isu-isu pro publik yang mendapatkan perhatian masyarakat.
"Di antaranya seperti kasus Sambo dan Brigadir J; transaksi janggal di Kementerian Keuangan; mendampingi siswa Bernama Syarifah Fadiyah yang dipolisikan oleh Pemkot Jambi karena diduga mengkritik; kasus Ponpes Azaitun pimpinan Panji Gumilang; dan lain sebagainya," tutur dia.
Menurutnya, Mahfud berpotensi menjadi bakal cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Posisi Mahfud dinilai bisa mendongkrak elektoral Ganjar karena kepercayaan publik tinggi dan mampu memperkuat basis pemilih dari Jawa Timur serta kelompok Nahdlatul Ulama.
"Karena Mahfud diyakini merepresentasikan itu untuk memecah mobilisasi pemilih hanya ke Muhaimin Iskandar yang saat ini sudah definitif menjadi Cawapres dari Capres Anies Baswedan," ucap dia.
Sementara itu, Ridwan Kamil selain bisa diajukan oleh Partai Golkar yang menjadi tim koalisi Prabowo, dia juga diyakini akan memecah suara Anies Baswedan di Jawa Barat.
Kemudian, Gibran merupakan putra dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Jika namanya masuk dan dipilih sebagai cawapres Prabowo atau Ganjar, maka akan menguatkan suara Jokowi untuk Pilpres 2024.
"Di mana Jokowi masih memegang kendali dari berbagai pendukungnya, termasuk kepuasan publik yang masih tinggi pada kinerjanya, juga militansi tim relawannya yang masih solid dan kuat," ungkap Robi.
Lalu, nama Erick Thohir punya jejak rekam yang baik soal pemulihan ekonomi, Erick juga dipercayai oleh Jokowi.