Jakarta, IDN Times - Golkar agaknya tak sia-sia menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berakhir pada terpilihnya Airlangga Hartarto sebagai ketua umum pada Desember tahun lalu.
Airlangga menggantikan Setya Novanto yang lengser dari kursi ketua umum karena terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik. Naiknya Airlangga ternyata mendongkrak tingkat elektabilitas Partai Golkar.
"Sebelumnya elektabilitas Golkar mengalami penurunan ketika kasus E-KTP mencuat. Paska pergantian kepemimpinan, elektabilitas Golkar menunjukan tren kenaikan," kata peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar, di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (24/1).
Rully mengatakan naiknya elektabilitas Golkar ini bisa dilihat dari hasil survei yang digelar lembaganya pada 7-14 Januari 2018. Survei digelar dengan menggunakan metodenya multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang. Margin of error survei ini 2,9 persen.