Jakarta, IDN Times - Indikator Politik Indonesia mendapati data bahwa 81 persen masyarakat Indonesia tidak puas dengan kondisi ekonomi selama masa pandemik virus corona atau COVID-19. Sebaliknya, hanya 6,7 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi dalam kondisi baik.
Adapun sisanya, yaitu 8,9 persen menilai dalam kondisi ekonomi Indonesia biasa saja, dan 3,4 persen lainnya memilih tidak menjawab. Jika membandingkan dengan persepsi kepuasan terhadap kinerja ekonomi pada Februari lalu, sebelum pandemik, maka angkanya merosot jauh.
“Masyarakat melihat secara gelap kondisi ekonomi kita. Pada Februari lalu, persepsi buruknya 24,1 persen, pada Mei lompat menjadi 81 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, ketika memaparkan hasil surveinya, Minggu (7/6).