Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI-P Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (IDN Times/Ilman Nafian)
PSG mencatat, setelah pengumuman resmi Ridwan Kamil - Suswono, Pramono Anung - Rano Karno, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana terdapat potensi pergeseran suara pemilih Anies ke RK sebesar 47 persen, sementara pemilih Ahok yang bergeser ke RK yaitu sebesar 58 persen.
"Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa Pramono-Rano sama sekali tidak bisa menganggap remeh langkah-langkah strategis terkait pembangunan narasi, soliditas tim kampanye, dan keseriusan logistik kampanye yang menyentuh basis-basis suara mengambang," ungkap Ahsan.
Ahsan menambahkan, kampanye di media sosial sama sekali tidak akan menguntungkan Pramono-Rano, apalagi hanya mengandalkan figur imajinatif si Doel.
Disisi lain, tambah Ahsan, pasangan RK-Suswono harus lebih rinci membaca aspirasi warga Jakarta, sebab dalam temuan survei PSG, tema hunian warga jauh dari perhatian 1.540 responden.
"Angka responden yang termasuk cukup besar. RK-Suswono harus bisa melakukan elaborasi lebih serius dalam menyikapi harapan warga pemilih, termasuk memperbaiki cara pandang dan penyikapan pendukung Persija."
PSG, tambah Ahsan, menyimpulkan bahwa RK-Sus dan Pram-Rano memiliki beban kerja berat untuk membangun daya tarik pemilih Anies dan Ahok.
"Mungkin jika salah satunya atau bahkan Dharma Porengkun sanggup merayu Anies untuk menjadi juru kampanye utamanya, mungkin peta elektoral dapat berubah."
Adapun, survei ini dilaksanakan pada periode 6 sampai 15 Agustus 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1.540 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.540 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.