Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
(IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • 39% warga Jakarta mendukung Anies Baswedan, 22% dukung Ahok, dan 15% dukung Ridwan Kamil.
  • Anies kemungkinan menang satu putaran melawan Ridwan Kamil, namun ada banyak swing voter yang bisa digali.
  • Pasangan RK-Suswono memiliki beban kerja berat untuk membangun daya tarik pemilih Anies dan Ahok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Political Strategy Group (PSG) merilis hasil jajak pendapat warga Jakarta terhadap pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2024.

Kepala Peneliti PSG, Ahsan Ridhoi menyebut berdasarkan pengalaman Pilkada DKI Jakarta sebelumnya, kemungkinan kontestasi di 2024 ini akan digelar dua putaran.

"Dan ada tiga calon, ada kemungkinan dua putaran. Karena kita juga punya pengalaman di 2017 tiga pasang kandidat itu dua putaran," kata Ahsan dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024).

1. Warga Jakarta cenderung ingin mantan gubernur kembali memimpin

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ahsan menjelaskan, dalam survei yang digelar sebelum pendaftaran ini, sebanyak 39 persen responden memilih mendukung Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 22 persen, dan Ridwan Kamil 15 persen.

"Artinya, warga Jakarta pada dasarnya tercenderung menginginkan mantan gubernurnya itu kembali memimpin mereka," ujarnya.

Dia menegaskan, hal tersebut juga berkorelasi dengan angka kepuasan masyarakat terhadap Anies dan Ahok. 

"Jadi kenangannya manis kayaknya dengan Pak Anies, dengan Pak Ahok. Jadi mereka lebih (dipilih) kembali, sementara Ridwan Kamil itu hanya terbatas di 15 persen," ucap Ashan.

Menurutnya, pemilih loyal Ridwan kamil sebenarnya sangat kecil ketika dihadapkan dengan Anies dan Ahok. 

"Yang fans RK (Ridwan Kamil) ini kira-kira ya hampir 20 persen dari populasi Jakarta," ungkapnya.

2. Cuma 19 persen yang menyatakan loyal kepada Ridwan Kamil

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil usai bertemu Jusuf Kalla. (IDN Times/Amir Faisol).

Namun, dia menyadari bahwa yang resmi mendaftar sebagai calon gubernur ke KPUD Jakarta hanya Ridwan Kamil. 

Ahsan menjelaskan, dalam survei head to head Anies kemungkinan menang satu putaran melawan Ridwan Kamil. Berbeda ketika berhadapan dengan Ahok, selisih suara antara Ridwan Kamil dan Ahok tak terlalu jauh.

Di sisi lain, terdapat 58 persen responden kemungkinan akan memilih Ridwan Kamil, tetapi tergantung lawannya. Dari 58 persen itu, hanya 19 persen yang menyatakan loyal kepada Ridwan Kamil dan tak berpindah dukungan. Sementara, 42 persen responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapapun lawannya. 

"Artinya ada banyak swing voter yang bisa digali," ungkapnya.

3. Pemilih Ahok bergeser ke RK hingga 58 persen

Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kader PDI-P Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (IDN Times/Ilman Nafian)

PSG mencatat, setelah pengumuman resmi Ridwan Kamil - Suswono, Pramono Anung - Rano Karno, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana terdapat potensi pergeseran suara pemilih Anies ke RK sebesar 47 persen, sementara pemilih Ahok yang bergeser ke RK yaitu sebesar 58 persen. 

"Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa Pramono-Rano sama sekali tidak bisa menganggap remeh langkah-langkah strategis terkait pembangunan narasi, soliditas tim kampanye, dan keseriusan logistik kampanye yang menyentuh basis-basis suara mengambang," ungkap Ahsan. 

Ahsan menambahkan, kampanye di media sosial sama sekali tidak akan menguntungkan Pramono-Rano, apalagi hanya mengandalkan figur imajinatif si Doel.

Disisi lain, tambah Ahsan, pasangan RK-Suswono harus lebih rinci membaca aspirasi warga Jakarta, sebab dalam temuan survei PSG, tema hunian warga jauh dari perhatian 1.540 responden. 

"Angka responden yang termasuk cukup besar. RK-Suswono harus bisa melakukan elaborasi lebih serius dalam menyikapi harapan warga pemilih, termasuk memperbaiki cara pandang dan penyikapan pendukung Persija."

PSG, tambah Ahsan, menyimpulkan bahwa RK-Sus dan Pram-Rano memiliki beban kerja berat untuk membangun daya tarik pemilih Anies dan Ahok. 

"Mungkin jika salah satunya atau bahkan Dharma Porengkun sanggup merayu Anies untuk menjadi juru kampanye utamanya, mungkin peta elektoral dapat berubah."

Adapun, survei ini dilaksanakan pada periode 6 sampai 15 Agustus 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. 

Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1.540 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.540 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Editorial Team