Lebih lanjut, Priyo juga meminta seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merajut sejarah kebaikan-kebaikan semua zaman, baik Orde Lama, Orde Baru, maupun Orde Reformasi.
"Kita serap kebaikan, prestasi, dan capaian masing-masing Orde tanpa harus berlebihan mencela para pemimpin pada zamannya. Bangsa ini akan besar kalo berdamai dengan sejarah dan tidak lagi tenggelam dalam kebencian sejarah," tutupnya.
Seperti diketahui Lembaga survei Indo Barometer menggelar survei evaluasi 20 tahun Reformasi. Hasilnya, Soeharto dipilih 32,9 persen responden sebagai presiden paling berhasil dari. Di posisi kedua ditempati oleh Soekarno dengan presentase sebesar 21,3 persen. Posisi ketiga Presiden Jokowi 17,8 persen. Menyusul di bawah Susilo Bambang Yudhoyono dengan 11,6 persen.
Selanjutnya, BJ Habibie dengan 3,5 persen. Abdurrahman Wahid sebesar 1,7 persen dan Megawati di posisi terakhir dengan 0,6 persen.