Jakarta, IDN Times - Mayoritas pemilih kritis lebih setuju pemilu 2024 tetap digelar dengan metode pemilihan secara terbuka. Artinya, publik masih lebih menginginkan bisa memilih secara langsung calon anggota legislatifnya dan bukan ditentukan oleh partai politik.
Mengutip hasil survei SMRC pada Senin (12/6/2023), total ada 76 persen responden di seluruh Tanah Air yang ingin agar metode pemilih tetap dengan sistem terbuka. "Di mana warga bisa memilih partai atau calon, dan calon anggota DPR yang mewakili partai tersebut ditentukan oleh pemilih atau rakyat secara langsung, bukan oleh pimpinan partai," ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dan dikutip dari kanal YouTube SMRC.
Ia menambahkan hanya 15 persen warga yang menginginkan pemilu kembali dilakukan dengan sistem proporsional tertutup. Dengan sistem itu, maka caleg DPR hanya dipilih oleh partai.
"Calon anggota DPR yang mewakili partai tersebut ditentukan oleh pimpinan partai," kata dia.
Selain itu, masih ada 9 persen responden lainnya yang tidak memiliki sikap. Deni juga menjelaskan bahwa survei terakhir dilakukan pada 30 Mei-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden. Mereka dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan mencapai 3,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden, kata Deni, dipilih secara acak. Sedangkan, wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang terlatih.