Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh, akhirnya melangkah keluar dari Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan pada Rabu (15/10/2025). Keduanya sempat berbincang secara tertutup sekitar 90 menit sejak pagi tadi.
Sjafrie mengatakan, perjumpaannya dengan Surya berlangsung secara baik karena sudah saling mengenal secara pribadi. Selain itu, Surya juga merupakan tokoh nasional di Tanah Air.
"Saya juga mendapatkan reinforcement dalam tugas saya sebagai penentu kebijakan nasional untuk stabilitas. Pak Surya Paloh juga memberi masukan informal tetapi penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme. Jadi, terima kasih, Pak Surya Paloh," kata Sjafrie ketika memberikan keterangan pada siang ini.
Ia juga menyebut masukan informal dari mogul media itu dianggap sebagai vitamin agar bisa menghadapi berbagai tugas mendatang. Purnawirawan jenderal bintang empat itu juga mengakui NasDem menjadi partai pertama di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang menyambangi kantor Kemhan, Jakarta Pusat.
Sementara, Surya mengatakan, kedatangannya ke kantor Kemhan dengan niat baik untuk satu tujuan yakni bagaimana agar perjalanan kehidupan kebangsaan di Tanah Air bisa lebih baik. "Pertemuan yang begini berharga bagi saya. Bahkan, sebaliknya saya banyak mendapatkan referensi dari Bapak Menhan, bagaimana posisi dan peran yang sudah dijalankan yang dianggap relatif cukup baik tetapi bisa ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi," kata Surya.
Ketika ditanyakan apakah tujuan kedatangan Surya ke kantor Kemhan untuk membicarakan posisi NasDem yang segera bergabung ke dalam Kabinet Merah Putih, Surya menepisnya. Ia menyebut tak semua pembicaraan dengan pihak yang dekat dengan Presiden Prabowo Subianto harus membicarakan soal posisi NasDem yang masih berada di luar kabinet.
"Tidak semua pembicaraan itu mengarah kepada apakah memang sekarang (dengan posisi) NasDem di luar kabinet lalu akan ada pembicaraan ke dalam kabinet, itu tidak ada. Ndak.. ndak.. Tapi sekali lagi saya katakan ada optimisme yang masih ada dan harus terjaga lebih baik untuk membangun optismisme, tidak hanya kelompok yang saya pahami, tapi seluruh komponen dan elemen masyarakat lainnya," tutur dia.