Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi meteor (pixabay/Urikyo33)
ilustrasi meteor (pixabay/Urikyo33)

Intinya sih...

  • Berdasarkan kesaksian, meteor berukuran besar diduga jatuh di Cirebon

  • Meteor menimbulkan dentuman saat masuk atmosfer dan jatuh di laut utara Pulau Jawa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, jatuhnya meteor mengakibatkan terjadinya fenomena suara dentuman dan bola api di langit Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (5/10/2025).

Meski begitu, dia menduga jejak meteor tersebut tidak akan ditemukan karena jatuh di laut bagian utara Pulau Jawa.

"Kemungkinan jatuh di laut. Jadi tidak ada jejak," kata dia kepada IDN Times, Senin (6/10/2025).

1. Berdasarkan berbagai kesaksian diduga kuat meteor berukuran besar jatuh

ilustrasi meteor (unsplash.com/@jayphoto)

Thomas menjelaskan, berdasarkan berbagai kesaksian yang dihimpun, fenomena itu diduga kuat sebagai jatuhnya meteor berukuran besar.

"Analisis berdasarkan kesaksian, adanya dentuman yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon (ACJM) pada pukul 18:39:12 WIB, ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18:35 WIB," kata dia.

"Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan - Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 sampai 18.39," ujar dia.

2. Menimbulkan dentuman saat masuk atmosfer

ilustrasi meteor (pixabay.com/DilanArezzo)

Thomas menuturkan, suara dentuman besar yang didengar warga sekitar berasal dari gelombang kejut yang terjadi saat meteor masuk ke atmosfer bumi. Namun, meteor itu jatuh di laut utara Pulau Jawa.

"Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB. Meteor jatuh di laut Jawa," kata dia.

3. Kesaksian warga soal fenomena cahaya terang dan dentuman di langit Cirebon

Diduga meteor jatuh di Cirebon (istimewa)

Diberitakan, warga di wilayah Cirebon dan sekitarnya digemparkan oleh kemunculan cahaya terang di langit yang diikuti dentuman keras pada Minggu (5/10/2025) malam.

Fenomena tersebut berlangsung hanya beberapa detik, tetapi cukup untuk membuat banyak orang keluar rumah dan mengabadikan momen langka itu dengan ponsel mereka.

Menurut laporan yang beredar di media sosial, bola api tersebut melintas cepat dari arah selatan menuju utara. Sejumlah warga mengaku sempat melihat semburat cahaya oranye membelah langit sebelum terdengar suara ledakan dari kejauhan.

Kejadian itu menimbulkan spekulasi beragam, mulai dari meteor jatuh hingga dugaan pesawat meledak di udara.

Sejumlah peneliti menyebutkan, meteor berukuran besar yang masuk ke atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi. Bola api yang tampak di langit Cirebon itu pun menunjukkan karakteristik fireball meteor atau bolide dan bisa mencapai suhu ribuan derajat saat bergesekan dengan udara.

Selain itu, berdasarkan arah lintasan yang dilaporkan warga, meteor tersebut kemungkinan besar melintas di atas wilayah Kuningan lalu meluruh di area perairan Laut Jawa.

BMKG Wilayah II Bandung juga membenarkan adanya laporan cahaya kuat di radar cuaca. Namun, lembaga itu belum memastikan sumber pastinya karena masih menunggu data dari jaringan pengamatan atmosfer dan sensor akustik.

Beberapa warga di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mengaku merasakan getaran ringan bersamaan dengan suara keras dari arah laut.

"Saya pikir ada petir. Pas buka HP baru tahu katanya ada bola api," kata Zainul kepada di Kabupaten Cirebon, Senin (6/10/2025) dini hari.

Video amatir yang beredar menunjukkan kilatan cahaya putih dan oranye yang bergerak cepat, diikuti bunyi bergemuruh sekitar dua detik kemudian.

Fenomena ini segera menjadi topik terhangat di berbagai platform media sosial lokal. Tagar #MeteorCirebon sempat menjadi tren di X (Twitter) wilayah Jawa Barat.

Editorial Team