Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pimpinan FPI Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Hampir tiga tahun Rizieq Shihab menetap di Arab Saudi lantaran dicekal oleh pemerintah setempat. Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu hingga kini belum juga kembali ke tanah air.

Baru-baru ini, Rizieq kembali bikin gempar. Dalam demonstrasi tolak Undang-Undang Cipta Kerja yang dilakukan PA 212 dan FPI, diserukan bahwa Rizieq akan segera pulang ke Indonesia dan akan membuat revolusi. 

Seperti apa faktanya?

1. Klaim FPI dalam demo tolak omnibus law soal kepulangan Rizieq

Foto ilustrasi. Peserta reuni 212 membawa bendera besar dengan wajah Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Gaung kepulangan Rizieq disampaikan saat FPI menggelar aksi tolak RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law pada Selasa (13/10/2020). FPI menyebarkan rilis tertulis yang menerangkan bahwa pencekalan Rizieq sudah dicabut oleh otoritas Saudi.

Dalam surat pernyataan DPP FPI yang ditandatangani Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum DPP FPI Munarman, disebutkan bahwa Rizieq bisa pulang karena pencekalan resmi dicabut usai berunding dengan otoritas setempat, tanpa pemerintah. Rizieq juga disebut telah dibebaskan dari denda apa pun setelah sebelumnya disebut harus membayar kelebihan waktu menetap (overstay) selama tinggal sejak 20 Juli 2018 senilai 30 ribu riyal atau sekitar Rp117 juta.

Munarman mengatakan penyebab Rizieq tak bisa kembali ke Tanah Air karena ada permintaan dari Pemerintah Indonesia kepada Kerajaan Saudi. Permintaan tersebut menurutnya dibungkus dengan informasi palsu bahwa Rizieq termasuk dalam daftar pencarian orang, yang telah mereka sampaikan sejak lama dan sudah pula dibantah pemerintah. Setelah Rizieq mengklarifikasi dan menunjukkan berbagai dokumen pembuktian, Arab menyadari kalau informasi yang mereka terima keliru.

2. Dubes RI untuk Arab Saudi pastikan Rizieq belum bisa keluar dari Saudi

Editorial Team

Tonton lebih seru di