Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kedua dari kanan). (Dokumentasi Puspen TNI)
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto (kedua dari kanan). (Dokumentasi Puspen TNI)

Intinya sih...

  • Situasi di Papua kondusif untuk Pilkada serentak pada November mendatang, terutama setelah pembebasan pilot Susi Air.
  • TNI menggunakan pendekatan smart power dalam menjaga keamanan di Papua dan tidak ada rencana penarikan pasukan di wilayah Nduga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, situasi di Papua tetap kondusif untuk digelar Pilkada serentak pada November mendatang, khususnya setelah insiden pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Menurutnya, tidak semua wilayah di Papua dalam kondisi rawan. 

"Keamanan di sana tidak semua wilayah di Papua itu rawan. Jadi, ada daerah rawan dan ada yang sudah aman, sehingga pelaksanaan operasinya pun di sana berbeda-beda," ujar Agus, dikutip dari keterangan video pada Jumat (4/10/2024). 

Meski begitu, Agus menekankan bahwa para prajurit TNI tetap menggunakan pendekatan smart power dalam menjaga keamanan di Papua. Pendekatan ini mengedepankan kemampuan otak atau penguasaan ilmu pengetahuan dalam menjaga pertahanan negara. 

"Tetap, kami kedepankan smart power dalam operasi teritorial yang dilakukan di sana," tutur dia. 

1. TNI belum ada rencana menarik pasukan di wilayah rawan seperti Nduga

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam acara pengarahan Presiden Jokowi kepada pejabat TNI-Polri di IKN (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Ia juga memastikan belum ada rencana untuk menarik pasukan di wilayah Nduga, salah satu wilayah rawan konflik di Papua.

"Belum, belum ada (rencana), tapi ya kita harus antisipasi. Selalu kita buat antisipasi, tapi sementara (tidak menarik pasukan)," kata Agus. 

Sementara Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Hariyanto mengatakan, keberadaan aparat seperti TNI-Polri di wilayah Nduga, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan, perekonomian, dan kondusifitas keamanan.

Posisi TNI, kata Hariyanto, di Nduga untuk membantu para pengungsi dan menjaga keamanan dari ancaman gangguan yang dilakukan milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM.

Ia mengklaim, situasi keamanan di Nduga bakal berisiko terancam TPNPB-OPM yang kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat sipil apabila dilakukan penarikan total pasukan TNI-Polri di Papua.

"Apalagi akan dilaksanakan pilkada. Tentunya situasi keamanan harus kondusif," ujar Hariyanto pada 3 Oktober 2024 lalu. 

2. Bawaslu Papua catat ada empat wilayah rawan jelang pilkada serentak

Ilustrasi logistik pemilu 2024. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Badan Pengawas Pemilu Provinsi Papua memetakan ada empat daerah yang masuk kategori paling rawan menggelar pilkada. Ketua Bawaslu Papua, Hardin Halidin mengatakan, empat daerah itu, meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Sarmi, dan Kepulauan Yapen. Sementara itu, sebanyak empat daerah dengan tingkat kerawanan sedang.

“Antara lain Kabupaten Biak Numfor, Mamberamo Raya, Keerom dan Waropen. Sedangkan daerah yang paling rendah tingkat kerawanannya adalah Kabupaten Supiori,” ujar Hardin pada 17 September 2024 lalu. 

Ia menambahkan, peta kerawanan tersebut diukur dari empat dimensi, meliputi isu sosial politik, penyelenggaraan pemilu, kontestasi dan partisipasi masyarakat.

“Hal inilah yang menjadi dasar dari pemetaan kerawanan ini. Kalau partisipasi masyarakat, indikatornya masyarakat tidak terinformasi dengan baik," katanya.  

3. Pilgub di Papua Barat melawan kotak kosong

Sample desain surat suara calon tunggal melawan kotak kosong di pilkada (YouTube.com/Komisi II DPR RI)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Pilgub Papua Barat hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong. Calon tunggal tersebut, yakni Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani (DoaMu). 

Paslon itu mendapat nomor urut satu. Sedangkan, kotak kosong mendapatkan nomor urut dua. 

Pengundian nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur periode 2024-2029 diselenggarakan oleh KPU Papua Barat melalui rapat pleno terbuka di salah satu hotel di Manokwari pada 23 September 2024 lalu. 

"Pasangan calon Dominggus Mandacan dan Mohamad Lakotani berhak menggunakan nomor 1 dan kotak kosong mendapat
nomor urut 2," ujar Ketua KPU Papua Barat Paskalis Semunya saat memimpin rapat pleno terbuka.

Adapun Pilkada serentak digelar pada 27 November 2024 mendatang. 

Editorial Team