Tanjakan terberat di Asia jadi pembuktian calon juara di etape terakhir Tour de Banyuwangi Ijen. (Dok. Banyuwangi)
Usai lepas dari titik start, para rider bakal melewati jalur mendatar di kilometer awal. Setelahnya, mereka bakal diuji dengan tanjakan awal di KOM 13 Pesucen di Kecamatan Giri.
Berikutnya, pembalap kembali melintasi jalur datar dengan tiga titik sprint, yakni di KM 61,4 RTH Maron Genteng, KM 87,5 Jajag, dan KM 128,1 Pakis. Para pembalap sprinter harus memanfaatkan momentum di rute-rute ini.
Setelahnya, para rider harus mulai menyiapkan diri di jalur tanjakan. Sebab masih ada dua titik KOM yang ekstrem di sisa jalur menuju finish. KOM kedua berada di KM 144,9 Kalibendo. Sementara KOM terakhir di KM 162 Gunung Rante, Ijen.
KOM terakhir ini merupakan "tanjakan neraka" bagi para pembalap. Tanjakan ini memiliki tipe hors cateforie (HC). Ini merupakan tanjakan terberat se-Asia dalam ajang balap sepeda dunia dengan kondisi jalur curam dan menantang.
"Etape ini merupakan pembuktian raja tanjakan karena rutenya didominasi tanjakan yang cukup berat, sehingga membutuhkan tanjakan ekstra untuk menaklukkan etape ini," kata Chairman TdBI Guntur Priambodo.