Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Presiden RI, Sandiaga Salahuddin Uno, turut mengomentari terkait wacana perlu dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Selama ini, Indonesia menolak opsi tesebut sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina. Bahkan, Indonesia bersikeras tidak akan pernah menjalin hubungan diplomatik resmi sebelum Palestina menjadi negara yang berdaulat penuh.
Salah satunya terwujud dengan menerapkan prinsip "two state solution", di mana kedua negara saling mengakui keberadaannya. Tawaran itu sudah pernah datang dari pihak Israel, namun selalu ditepis oleh Pemerintah Indonesia. Walau begitu, bukan berarti Indonesia tidak memiliki hubungan bisnis dengan Israel.
Yang terbaru, tawaran itu kembali datang dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di KTT Media Kristiani di Yerusalem pada (14/10) lalu.
"Indonesia adalah (negara) yang sangat-sangat penting bagi kami. Ini merupakan negara yang sangat penting. Itu (Indonesia) menjadi satu-satunya negara di muka bumi yang tidak memiliki hubungan yang terbuka dan erat dengan Israel. Padahal, sebagian besar negara sudah melakukannya," kata Netanyahu seperti dikutip laman Times of Israel pada (14/10).
Lalu, apa komentar Sandi? Menurut dia perlukah Indonesia menyambut baik tawaran dari Netanyahu?