Tanggul Kali Krukut Jebol, Sekolah MTSN 19 Jakarta Tenggelam (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini juga merilis artikel tentang potensi tenggelamnya Jakarta. Pengambilan air tanah yang masif jadi salah satu alasannya. NASA pun menunjukkan perbandingan foto satelit di Jakarta pada 1990 dan 2020.
"Dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan tanah tenggelam, atau surut, dengan kecepatan tinggi. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen kota sekarang berada di bawah permukaan laut," kata penulis dari NASA, Adam Voiland.
Riset dari lembaga non-profit independen yang fokus pada perubahan iklim, Climate Central, juga menggambarkan peta interaktif bagaimana Jakarta tenggelam dari masa ke masa akibat efek kenaikan permukaan laut.
Peta dapat diakses lewat kanal coastal.climatecentral.org/map. Saat diarahkan untuk melihat kondisi Jakarta pada 2030, situs ini akan menampilkan kondisi area Jakarta yang akan tenggelam, yang ditandai dengan warna merah
Sebagian Jakarta hingga mendekati wilayah garis pesisir Banten juga terdampak imbasnya dan berubah warna menjadi merah. Wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat rata-rata diperkirakan tenggelam pada 2030. Seluruh kawasan Kota Tua, Ancol hingga Monumen Nasional juga terdampak.