IDN Times/Axel Jo Harianja
Jenderal bintang satu ini pun menjelaskan kesembilan terduga teroris JAD Jawa yang telah ditangkap tersebut. Yang pertama, adalah AH alias Mamet yang ditangkap di Jalan Alternatif Gordong, Karang Rayun, Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah, pukul 04.00 WIB pada Selasa (14/5).
"(AH) pernah pergi ke Suriah pada Januari 2015 dan bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah," kata Dedi.
Kedua, atas nama A alias David yang ditangkap di Kertosuro, Sukoharjo, sekitar pukul 05.00 WIB. A juga pernah pergi ke Suriah. Yang ketiga, IH alias Iskandar ditangkap di Gemolong, Sragen, pukul 04.40 WIB.
"Keterlibatannya mengikuti i'dad fisik dan beladiri dengan tujuan hijrah ke Suriah. Yang bersangkutan mengikuti latihan fisik beladiri dan menggunakan senjata replika. Berangkat ke Suriah Oktober 2014, kembali ke Indonesia Agustus 2017," jelas dia.
Yang keempat atas nama AU alias AL yang ditangkap di Dukuh Kauman, Prambatan Lor, Kaliungu, Kudus, Jawa Tengah, sekitar pukul 06.51 WIB. Peran AU dalam ISIS tepatnya di bagian logistik, melakukan survei, serta mengambil foto dan video tentang pembagian logistik yang ada di Suriah.
"Kelima, JM alias Jundi alias Dian, ditangkap di Desa Sowan Kidul, Jepara. Dia belum punya pengalaman ke Suriah. Keenam, AM alias Farel ditangkap di Jalan Raya Gemolong Sragen, sekitar pukul 04.15 WIB," ujar Dedi.
Masih menurut keterangan Dedi, tersangka AM pernah berangkat ke Suriah namun hanya sampai di Turki. Saat di Turki, dia tertangkap dan dideportasi ke Indonesia.
"Yang bersangkutan berangkat lagi ke Suriah kedua kali, ditangkap lagi di Turki, dideportasi lagi kedua kalinya," sambung dia.
Ketujuh, AS alias Tatang ditangkap di Kimia Farma, Jalan Veteran 28 Semarang, Jawa Tengah, sekitar pukul 03.44 WIB. AS sudah pernah pergi ke Suriah pada tahun 2013 dan mengikuti I'dad atau latihan fisik.
"Kedelapan atas nama PT alias Dharma, ditangkap di toko Kimia Farma juga. Keterlibatannya sama juga dengan tersangka AS alias Tatang. Tersangka kesembilan ditangkap di Jawa Timur atas nama JD. Keterlibatan yang bersangkutan sebagai koordinator pelatihan di Jawa engah, dari 2016-2019. Ini sebagai koordinator secara keseluruhan dalam kelompok JAD di Jawa," ungkap Dedi.