Meskipun program vaksinasi begitu digencarkan oleh pemerintah, namun akhir-akhir ini program vaksinasi Indonesia dinilai lambat. Bahkan, banyak daerah yang sudah kehabisan stok vaksin untuk masyarakat.
Terkait lambannya program vaksinasi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ternyata permasalahannya memang ada pada stok vaksin nasional yang dimiliki Indonesia saat ini.
Budi mengatakan stok vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini tersisa 22 juta dosis. Dia menuturkan, Indonesia memiliki 85 juta dosis vaksin dan yang sudah disuntikkan sebanyak 63 juta dosis.
“Jadi ada distok pusat dan di provinsi kabupaten/kota sekitar 22 juta dosis. Itu stok berapa lama kira-kira stok gak sampai satu bulan,” kata Budi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/7/2021).
Budi menerangkan, selama ini pemerintah memang telah kedatangan hingga ratusan juta dosis vaksin, namun ratusan juta dosis itu datang dalam bentuk bahan baku, bukan vaksin jadi.
“Kalau teman-teman pernah dengar ada 132 juta dosis vaksin datang, itu dalam bentuk bahan baku. Kalau jadi vaksin cuma 80 persennya karena yang lainnya akan habis. Jadi vaksin jadinya sekitar 105 juta. Cuma jadinya 1,5 bulan sejak bahan bakunya datang,” terang Budi.
Maka dari itu, Budi menyebut, saat ini Indonesia baru memiliki 85 juta dosis vaksin. Sebab, 20 juta vaksin masih dalam proses di pabrik.
“Sisanya 20 juta masih dalam proses di pabrik sedang dibikin, sedang di quality insurrance, kemudian disertifikasi, baru kita dapat bertahap setiap minggu,” tuturnya.
Keterbatasan stok vaksin ini ternyata juga menjadi alasan vaksinasi di daerah lambat. Kendati begitu, Budi menyampaikan pemerintah akan terus mengupayakan agar jumlah vaksin terpenuhi.
“Saya memahami semua daerah sudah semangat untuk menyuntikkan vaksin. Kita akan berusaha memenuhinya sampai sekarang, sampai akhir bulan Juli akan datang sekitar 8 juta vaksin Sinovac dan 4 juta vaksin AstraZeneca. Jadi 12 juta akan datang mulai tanggal 25 sampai tanggal 31. Nanti akan kira kirimkan,” ungkap Budi.