Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi pengeroyokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Seorang pria tewas dalam aksi tawuran di Kelurahan Kebalen, Kabupaten Bekasi
  • Korban mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Seorang pria berinisial WS (21 tahun) tewas setelah ikut serta dalam aksi tawuran yang terjadi di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Bebelan, Kabupaten Bekasi pada Jumat (20/9/2024) dini hari. 

Kapolsek Babelan, Kompol Judika Sinaga mengatakan peristiwa tawuran yang melibatkan dua kelompok itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Korban yang sudah tergeletak bersimbah darah pun sempat di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. 

"Saat itu, korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Bekasi. Sesampainya di RSUD, korban dinyatakan telah meninggal oleh dokter jaga," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2024). 

1. Korban mengalami luka bacok

ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Judika mengatakan, korban mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Luka tersebut diakibatkan oleh sabetan senjata tajam. 

"Kalau luka luar sekilas dilihat, ya itu di perut, di sekitar perut dada sama paha kaki," katanya. 

Meski begitu, pihaknya pun masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban. 

2. Pelaku diduga berjumlah lebih 10 orang

Ilustrasi Perkelahian. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari keterangan saksi, lanjut Judika, pelaku diduga berjumlah lebih dari 10 orang. Namun, pihaknya pun tidak menemukan barang bukti apapun saat melakukan olah TKP. 

"Karena malam nggak pasti juga, tapi yang jelas lebih dari 10 orang lah (pelaku penganiayaan), iya (menggunakan senjata tajam), 10 sampai 20 orang lah," ujarnya.

3. Masih melakukan penyelidikan

ilustrasi garis polisi (pexels.com/kat wilcox)

Judika menambahkan, saat ini pihaknya pun masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku. 

"Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dulu. Coba membedah media (video) yang digunakan. Kita ikutin untuk mengarah ke kelompok pelakunya," jelas Judika.

Editorial Team