Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mpox (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Cacar monyet (Monkeypox) sudah menyerang 99 negara termasuk Indonesia. Di tengah merebaknya penyakit cacar monyet di dunia, Tecovirimat disinyalir bisa menjadi obat antivirus penyakit cacar monyet. Benarkah demikian?

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, menegaskan, obat antivirus Tecovirimat tidak bisa dikatakan sebagai antivirus cacar monyet.

“Namun obat ini bisa membantu mempersingkat gejala atau meringankan sakit Monkeypox. Antivirus aslinya kini masih tahap penelitian,” ujar Ngabila Salama dilansir laman dinkes.dkijakarta, Senin (29/8/2022).

1. Terapi perawatan cacar monyet harus dioptimalkan

Ilustrasi cacar monyet. (Pixabay.com/geralt)

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan, terapi perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang.

"Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai,"katanya saat dikonfirmasi.

2. Tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut Syahril mengatakan, infeksi bakteri sekunder harus diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai Tecovirimat dikembangkan untuk cacar dan dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk Monkeypox pada tahun 2022. Hal tersebut dilakukan berdasarkan data pada penelitian hewan dan manusia.

"Tecovirimat belum tersedia secara luas. Jika digunakan untuk perawatan pasien, Tecovirimat idealnya harus dipantau dalam konteks penelitian klinis dengan pengumpulan data prospektif," ujarnya.

3. WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal

ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapi Monkeypox.

"Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari BPOM," ucap Syahril.

Editorial Team