Jakarta, IDN Times - Sebanyak 30 suporter sepak bola Tanah Air mendatangi kantor sekretariat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, yang berlokasi di Kemenko Polhukam, pada Kamis (6/10/2022). Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi dan unek-unek terkait peristiwa di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Puluhan suporter itu diterima oleh Deputi III Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Sugeng Purnomo, dan dua anggota TGIPF. Mereka adalah Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain timnas) dan Akmal Marhali (pengamat sepak bola). Sementara, Ketua TGIPF Mahfud MD sedang berada di DPR pada siang tadi.
Akmal mengatakan, dalam audiensi yang berlangsung sekitar satu jam, puluhan supoter menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka untuk menyelamatkan sepak bola Tanah Air dari masalah yang selama ini membelit. Termasuk, upaya pencegahan agar tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 131 orang itu tidak kembali terulang.
"Mereka juga mengharapkan agar tim pencari fakta dapat mengusut tuntas segala kasus yang terjadi dan juga menegakan semua aturan yang sudah ada. Yang paling penting yang disampaikan tadi bahwa bagaimana ke depannya sepak bola Indonesia menjadi lebih baik," ungkap Akmal ketika memberikan keterangan pers, Kamis sore.
Ia menambahkan, dengan adanya dukungan moral yang besar dari para suporter, maka ke depan suporter bisa menjadi pahlawan penyelamat bagi sepak bola Tanah Air.
"Maka, tim pencari fakta dengan sangat terbuka akan selalu menerima masukan, saran dan kritik dalam rangka melakukan investigasi kasus dan menyusun langkah-langkah terbaik dalam membangun sistem baru sepak bola Indonesia ke depan," katanya lagi.
Lalu, apa saja yang disampaikan oleh para suporter ketika beraudiensi dengan anggota TGIPF Kanjuruhan?