Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) Doni Monardo merasakan sendiri sulitnya menuju ke titik lokasi bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Semula, Doni ingin menuju ke Flores Timur melalui jalur udara pada Senin (5/4/2021). Tetapi, dari Maumere, ia tak bisa melanjutkan penerbangan ke Flores Timur. Cuaca di wilayah itu buruk sehingga otoritas setempat melarang pesawat terbang.
Doni akhirnya beralih menggunakan jalur darat dari Maumere menuju ke Flores Timur. Ia butuh waktu tiga hingga lima jam untuk tiba di sana. Itu pun tergantung kondisi jalan dan cuaca.
"Seharusnya sekarang kan terbang lagi ke Larantuka setelah refueling. Namun, cuaca di Larantuka tidak memungkinkan, sehingga kami putuskan menggunakan rute jalur darat," ungkap Doni dalam keterangan pers tertulis hari ini.
Berdasarkan data dari BNPB, banjir bandang dan tanah longsor berdampak ke 10 kabupaten dan ibu kota Kupang, NTT. BNPB juga melaporkan hingga Senin (5/4/2021) sudah ada 68 orang meninggal dunia dan 70 lainnya belum ditemukan.
Angka tersebut diperkirakan terus bertambah, karena masih banyak warga desa di Kabupaten Lembata belum diselamatkan. Bantuan apa saja yang disalurkan Doni ke NTT?