Kehadiran ondel-ondel menjadi salah satu atraksi menarik perhatian pengunjung di acara seperti pernikahan Betawi dilaksanakan. Ondel-ondel identik dengan iringan lagu, tarian khas ondel-ondel, baju tabrak warna, hingga petasan sehingga suasananya menjadi meriah.
Dilansir CNN Indonesia, mengesampingkan semua kemeriahan tersebut, ternyata di balik rupa dan dandanan meriah ondel-ondel, dia memiliki makna mendalam sekaligus berbau mistik. Yoyo Muchtar dari Lembaga Kebudayaan Betawi mengatakan bahwa ondel-ondel sejak zaman pra Hindu sudah ada dan berkembang di Betawi dengan nama Barongan.
Saat itu barongan dipercaya oleh masyarakat sebagai tolak bala atau mengusir wabah penyakit. Fungsi mengusir bala tersebut menempatkan ondel-ondel dalam acara resmi atau sakral, seperti pernikahan, peresmian tempat tinggal baru, atau upacara lainnya.
Akan tetapi sejak ada perubahan nama menjadi ondel-ondel dan dipopulerkan dengan lagu berjudul sama karya Djoko Subagyo, yang dinyanyikan Benyamin Sueb di era 1970-an, sepasang boneka itu kemudian menjadi ciri dasar budaya Betawi. Bukan hanya sekadar ciri budaya, ondel-ondel menjadi hiburan masyarakat untuk menyambut tamu di acara-acara sakral tersebut.
Di era modern ini banyak boneka ondel-ondel untuk cindera mata khas Jakarta dan ada perubahan pada bentuk dari seram menjadi keren. Menurutnya inilah cikal bakal ondel-ondel modern yang sedang tren saat ini.