Ternyata Anies Baswedan Sempat Dibujuk Amien Rais Jadi Cawapres

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri perayaan ulang tahun PAN yang ke-20. Dalam acara ulang tahun tersebut, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat membongkar isi 'dapur' koalisi Prabowo.
Zulkifli menyebut bahwa Anies menjadi salah satu kandidat yang pernah dirayu agar mau menempati posisi capres atau pun cawapres di koalisi Prabowo. Namun, Anies pun menolak posisi tersebut dan tetap memilih fokus terhadap Jakarta.
Usai acara ulang tahun PAN, Anies sudah mulai berani membeberkan alasannya menolak kursi cawapres yang diajukan oleh koalisi tersebut. Bahkan, Ketua Dewan Kehormatan PAN sempat menemuinya berkali-kali untuk membujuknya.
Kira-kira kenapa ya Anies merelakan kesempatannya di kontestasi nasional?
1. Amien Rais sempat bujuk Anies berkali-kali
Sebelum ada pernyataan resmi Anies menolak tawaran kursi cawapres, Anies menyampaikan bahwa Amien Rais sering mengunjunginya di Balaikota DKI Jakarta untuk membujuknya menerima tawaran kursi cawapres. Namun, Anies tetap menolak tawaran tersebut.
"Bukan sekali dua kali, berkali-kali. Terus saya sampaikan kepada beliau juga, saya ingin bisa menunaikan janji dan janji saya itu bekerja di Jakarta sampai tuntas," kata Anies di Kantor DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis malam (23/8).
2. Anies tak ingin rakyat Indonesia kehilangan kepercayaan
Menurut Anies, salah satu alasannya menolak kursi cawapres karena ia tidak ingin kehilangan kepercayaan rakyat. Apalagi, tambahnya, rakyat sudah sering menjadi korban janji politik.
"Saya tidak ingin rakyat di Indonesia kehilangan kepercayaan kepada janji politik. Sudah terlalu sering janji politik itu tidak ditunaikan. Saya tidak ingin masuk di dalam daftar orang-orang yang tidak menunaikan janji politik," terang Anies.
3. Anies tak ingin rakyat kecewa
Lebih lanjut, Anies menjelaskan, janjinya saat ini adalah bekerja tuntas kepada ralyat. Dan para tokoh-tokoh di partai politik yang pernah menawarinya kursi cawapres akhirnya menerima keputusan Anies.
"Bukan hanya pak Amien tapi banyak yang lain. Saya mencoba tetap tabah selama proses untuk tetap berpegang pada prinsip itu," ujar Anies.
"Saya takut Pilkada depan, tahun-tahun ke depan, kalau ada yang maju, orang tidak berani lagi menitipkan kepercayaan. Karena ternyata kalau sudah jadi gubernur lalu ditinggalkan," sambung dia.
Wah, jadi begitu toh ceritanya!