Jakarta, IDN Times - Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan aksi teror di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/3/2021) sore, bukan berarti polisi kebobolan. Hal itu bisa terjadi karena area baku tembak merupakan area yang bisa diakses publik.
“Saya anggap itu bukan suatu kebobolan atau tidak, yang penting adalah ketika orang melewati penjagaan melakukan serangan, dia harusnya bisa dicegah,” ujarnya pada IDN Times, Rabu.